Berikut contoh tabel tasrif lengkap.
Sabtu, 17 Oktober 2015
Selasa, 26 Mei 2015
Tata Cara Ruqyah Yang Benar
Ruqyah bukan pengobatan alternatif.
Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala seorang muslim
tertimpa penyakit. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan
keberadaannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”. [1]
Karena demikian pentingnya penyembuhan dengan ruqyah ini, maka setiap kaum Muslimin semestinya mengetahui tata cara yang benar, agar saat melakukan ruqyah tidak menyimpang dari kaidah syar’i.
Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة
"Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari tumbuhan yang penuh berkah".[2]
9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim, Syarah An Nawawi (14/180].
Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat yang shahih tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar”. Dan menurut Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, tindakan yang dilakukan sebagian orang saat meruqyah dengan memegangi telapak tangan orang yang sakit atau anggota tubuh tertentu untuk dibacakan kepadanya, (maka) tidak ada dasarnya sama sekali.
10. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan seraya mengatakan بِسْمِ الله (Bismillah, 3 kali).
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
"Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti".[3]
Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut diulangi sampai tujuh kali.
Atau membaca :
بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ وَجْعِيْ هَذَا
"Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini".[4]
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.[5]
11. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi. Aku berkata: “Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:
أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
"Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit"[6].
Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.
12. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata: “Dia bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu 'alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan surat Al Fatihah”.[7]
Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan dalam nash atau penyakit secara umum? Dalam hadits-hadits yang membicarakan terapi ruqyah, penyakit yang disinggung adalah pengaruh mata yang jahat (‘ain), penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit namlah (humah). Berkaitan dengan masalah ini, Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Maksudnya, ruqyah bukan berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun maksudnya bahwa Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya. Andai ditanya tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula. Sebab Beliau sudah memberi isyarat buat selain mereka, dan Beliau pun pernah meruqyah untuk selain tiga keluhan tadi”. (Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam, bab Istihbab Ar Ruqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).
Demikian sekilas cara ruqyah. Mudah-mudahan bermanfaat. (Red).
Maraji` :
1. Risalatun Fi Ahkami Ar Ruqa Wa At Tamaim Wa Shifatu Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abu Mu’adz Muhammad bin Ibrahim. Dikoreksi Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Jibrin.
2. Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abdullah bin Muhammad As Sadhan, Pengantar Syaikh Abdullah Al Mani’, Dr Abdullah Jibrin, Dr. Nashir Al ‘Aql dan Dr. Muhammad Al Khumayyis, Cet X, Rabi’ul Akhir, Tahun 1426H.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
[2]. Hadits hasan, Shahihul Jami’ (2/4498).
[3]. HR Muslim, kitab As Salam (14/189).
[4]. Shahihul Jami’, no. 346.
[5]. Fathul Bari (21/323). Cara ini dikatakan oleh Az Zuhri merupakan cara Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meniup.
[6]. Al Fathu Ar Rabbani (17/182) dan Mawaridu Azh Zham-an, no. 1415-1416.
[7]. Al Fathu Ar Rabbani (17/183).
[8]. Namlah adalah luka-luka yang menjalar di sisi badan dan anggota tubuh lainnya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”. [1]
Karena demikian pentingnya penyembuhan dengan ruqyah ini, maka setiap kaum Muslimin semestinya mengetahui tata cara yang benar, agar saat melakukan ruqyah tidak menyimpang dari kaidah syar’i.
Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة
"Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari tumbuhan yang penuh berkah".[2]
9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim, Syarah An Nawawi (14/180].
Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat yang shahih tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar”. Dan menurut Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, tindakan yang dilakukan sebagian orang saat meruqyah dengan memegangi telapak tangan orang yang sakit atau anggota tubuh tertentu untuk dibacakan kepadanya, (maka) tidak ada dasarnya sama sekali.
10. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan seraya mengatakan بِسْمِ الله (Bismillah, 3 kali).
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
"Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti".[3]
Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut diulangi sampai tujuh kali.
Atau membaca :
بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ وَجْعِيْ هَذَا
"Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini".[4]
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.[5]
11. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi. Aku berkata: “Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:
أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
"Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit"[6].
Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.
12. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata: “Dia bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu 'alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan surat Al Fatihah”.[7]
Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan dalam nash atau penyakit secara umum? Dalam hadits-hadits yang membicarakan terapi ruqyah, penyakit yang disinggung adalah pengaruh mata yang jahat (‘ain), penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit namlah (humah). Berkaitan dengan masalah ini, Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Maksudnya, ruqyah bukan berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun maksudnya bahwa Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya. Andai ditanya tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula. Sebab Beliau sudah memberi isyarat buat selain mereka, dan Beliau pun pernah meruqyah untuk selain tiga keluhan tadi”. (Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam, bab Istihbab Ar Ruqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).
Demikian sekilas cara ruqyah. Mudah-mudahan bermanfaat. (Red).
Maraji` :
1. Risalatun Fi Ahkami Ar Ruqa Wa At Tamaim Wa Shifatu Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abu Mu’adz Muhammad bin Ibrahim. Dikoreksi Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Jibrin.
2. Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abdullah bin Muhammad As Sadhan, Pengantar Syaikh Abdullah Al Mani’, Dr Abdullah Jibrin, Dr. Nashir Al ‘Aql dan Dr. Muhammad Al Khumayyis, Cet X, Rabi’ul Akhir, Tahun 1426H.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
[2]. Hadits hasan, Shahihul Jami’ (2/4498).
[3]. HR Muslim, kitab As Salam (14/189).
[4]. Shahihul Jami’, no. 346.
[5]. Fathul Bari (21/323). Cara ini dikatakan oleh Az Zuhri merupakan cara Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meniup.
[6]. Al Fathu Ar Rabbani (17/182) dan Mawaridu Azh Zham-an, no. 1415-1416.
[7]. Al Fathu Ar Rabbani (17/183).
[8]. Namlah adalah luka-luka yang menjalar di sisi badan dan anggota tubuh lainnya
RUQYAH
Definisi Ruqyah
Ruqyah Syariah adalah sebuah terapi syar’ i dengan cara membacakan ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari sunnah Rasulullah saw untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syar’ iyyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam.Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah syar’ iyyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah Islam.
Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :
1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :
yang Artinya : Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang-
orang dzalim selain kerugian.
- Alquran
surat Yunus ayat 57 :
yang Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rah-
mat bagi orang-orang yang beriman. - Alquran
surat Fushshilat ayat 44 :
yang Artinya : … … … Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman … … … … … - Hadits
shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita
dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemampuannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30 ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata : ‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kpd Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw, Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah ? Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) . - Hadits
shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-
apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) . - Hadits
shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah :
yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seo-
rang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw
bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ .
( HR. Bukhari-Muslim) . - Tafsir
Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :
yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah me-
nyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudian
malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehingga
Allah swt menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH
Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan, karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :yang Artinya : Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. ( Assyu’ ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ , kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan, mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri, Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena gangguan lagi’ . ( HSR. Ibnu Majah) .
Malaikat Jibril pernah meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra, Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa ( yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim) .
Di samping itu ruqyah juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu dengan doa :
yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan binatang berbisa, serta dari pandangan yang
menimpa. ( HSR. Bukhari) .
Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim) .
SYARAT SYARAT PERUQYAH
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan
syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang
makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena
hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan
sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dsb.
CARA MERUQYAH
1. Persiapan.– Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat
musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran
syariat lainnya.
– Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
– Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan
ketergantungan hati kepada selain Allah.
– Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
– Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg
dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
– Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau pendrita wanita wajib disertai
muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
– Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
2. Pengobatan.
– Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan sua-
ra nyaring dan tartil.
– Kalau penyakitnya karena gangguan jin atau sihir biasanya akan timbul reaksi tertentu atau jin di dalam tubuh penderita akan berbicara.
– Jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, karena mereka suka berdusta. Bicaralah
seperlunya dan nasehatilah jin itu, ajaklah masuk Islam, tuntun mengucapkan kalimat
syahadat, suruh belajar Islam kepada jin muslim, dan perintahkan segera keluar dan
tidak kembali lagi untuk selamanya.
– Kalau jin itu membangkang, bacakanlah lagi Alquran, insya Allah jin-jin itu akan tersiksa, panas, bahkan terbakar atau keluar dengan segera.
– Jika penyakitnya bukan gangguan jin, maka tidak akan terjadi reaksi tertentu, tetapi dengan izin Allah dan pertolonganNya penderita akan sembuh, insya Allah
3. Selesai Pengobatan.
Penderita yang telah sembuh, hendaknya :
– Menjaga shalat berjamaah.
– Tidak mendengarkan lagu dan musik.
– Berwudu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
– Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
– Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
– Tidak tidur sendirian.
– Setiap selesai shubuh membaca 100 kali :
RUQYAH YANG DILARANG
Pada dasarnya ruqyah secara umum dilarang dalam Islam, kecuali ruqyah yang sesuai syariat. Rasulullah bersabda :yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
Beliau saw juga menyatakan :
yang Artinya : Dari Imran berkata, Rasulullah saw bersabda : ‘ Akan masuk surga dari umatku 70 ribu tanpa hisab’ , sahabat bertanya : ‘ Siapa mereka wahai Rasulullah ? Ra-
sul saw bersabda : ’ Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay ( besi
panas yang ditempelkan) , tidak tathayyur ( meramal nasib dengan burung) , dan
tidak minta diruqyah’ . ( HSR. Bukhari-Muslim) .
Para ulama’ banyak membicarakan hadits ini, diantaranya yang terkait dengan ruq- yah. Mereka sepakat ruqyah secara umum terlarang, kecuali tidak ada unsur kemusyrikannya. Mereka membolehkan ruqyah syar’ iyyah yaitu membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang ma’ tsur untuk penjagaan dan penyembuhan, termasuk mengambil upah dari meruqyah. Terkait dengan masalah ini Rasulullah saw pernah bersabda kepada paman Kharijah bin Ash-Shalt Attamimi yang telah sukses meruqyah orang gila, lalu diberi imbalan 100 ekor kambing, ‘ Ambillah imbalan itu, demi Allah ada orang yang mengambil hasil ruqyah yang bathil, sedangkan Kamu sekarang makan dari imbalan ruqyah yang haq’ . ( HSR. Abu Dawud) .
Beberapa cara meruqyah yang tidak sesuai dengan syariah antara lain :
1. Meminta bantuan jin, memenuhi permintaannya atau bersumpah atas nama jin.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
4. Mencampur aduk bacaan Alquran dengan mantra-mantra.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :
1. Ruqyah mandiri.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
DOA ADALAH SENJATA ORANG MUKMIN
Doa Adalah Senjata Orang Mukmin
الحمدللهرب العالمین، والصلاة والسلام على رسوله الأمین، وعلى آله وأصحابه
الطاھرين، وبعد :
Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut
oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat
berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas, melalui doa nikmat
diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan. Alangkah besar
kebutuhan para hamba Allah akan doa, seorang muslim tidak akan pernah
bisa lepas dari kebutuhan akan doa dalam setiap situasi dan kondisinya.
Doa adalah obat yang paling mujarab, ia ibarat musuh bagi penyakit, ia
senantiasa melawan, menhilangkan atau meringankanya.
Begitulah kedudukan doa, seyogyanya bagi seorang muslim untuk
mengetahui keutamaan-keutamaan dan adab-adab doa, kita memohon kepada
Allah SWT agar menerima doa dan amal soleh kita.
Keutamaan-keutamaan doa
Doa memiliki keutamaan dan faedah yang tak terhitung, kedudukannya
sebagai satu bentuk ibadah cukup menjadi bukti keutamaanya, bahkan ia
adalah ibadah itu sendiri, sebagaimana yang sabdakan Rasulullah saw,” Doa
adalah ibadah.” (HR: Tirmizi, disahihkan Al-Albani). Meninggalkan doa adalah
bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah SWT, sebagaimana Allah
SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِيسَیَدْخُلُونَ جَھَنَّمَ
( دَاخِرِينَ )) (غافر: 60
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku(berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam
keadaan hina dina.” (QS: Gafir:60).
Dan doa itu menunjukan tawakal kepada Allah SWT, hal itu
dikarenakan orang yang berdo’a dalam kondisi memohon pertolongan kepada-
Nya, menyerahkan urusan hanya kepada-nya bukan kepada yang lain-Nya.
Sebagaimana doa juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan
bentuk pemenuhan akan perintah-Nya. Allah SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ))
2
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
kuperkenankan bagimu” ( Gafir: 60).
Doa juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim
dalam mencari kebaikan dan menolak kemadharatan, Rosulullah saw
bersabda:
((من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وماسُئل اللهشیئاً يُعطىأحب
إلیه من أن يُسأل العافیة، إن الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل، فعلیكم عباد الله
بالدعاء)) (رواه الترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti
dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu
yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya
doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka
hendaklah kalian berdoa.” (HR: tirmizi, dihasankan oleh Al-Albani).
Doa adalah senjata yang digunakan para nabi dalam menghadapi
situasi-situasi sulit, begitu pun nabi Muhamad saw dalam perang badar,
ketika ia melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan
islam tiga ratus Sembilan belas, ia segera menghadap kiblat seraya
mengangkat kedua tanganya berdoa:
((اللھم أنجز ليما وعدتني، اللھم آت ما وعدتني، اللھم إن تھلك ھذه العصابة من
أھل الإسلام لا تعبد فيالأرض))
“ Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah
berikanlah kepada kami apa yang engakau janjikan, ya Allah jika sekumpulan
kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di
muka bumi ini.” Rasulullah saw terus melantunkan doa seraya membentangkan
kedua tanganya menghadap kiblat hingga selempangnya jatuh, maka
datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah saw dan meletakanya
di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: wahai nabi
Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan
mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR: Muslim)
Demikian pula nabi Ayub a.s., ia menggunakan senjata doa ketika
mengalami berbagai macam cobaan, terisoler dari manusia, tidak ada lagi yang
menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap
bersabar dan mengharap ridho Allah SWT, dan ketika cobaan itu telah
berlarut lama, ia berdoa:
((وَأيُوبَ إذ نَادى رَبَهُ أنّي مَسَنِىَ الضُرُ وَأنتَ أرحَمُ الرّاحِمِینَ ( 83 ) فَاستَجَبنَا لَهُ فَكَشَفنَا
( مَا بِهِ مِن ضُر )) (الأنبیاء: 83،84
3
“ Dan ingatlah (kisah ayub), ketika ia menyeru Tuhanya: “(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engaku adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka kamipun
memeperkenankan seruanya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya…” ( QS: Al-Anbiya’: 83-84).
Di samping itu doa juga dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan,
menjadikan hati lapang, mempermudah urusan, dalam doa seorang hamba
bermunajat kepada Tuhanya, mengakui kelemahan dan ketidak berdayaanya,
mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan Pemiliknya, doa juga
sarana untuk menghindari murka Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah
saw:
((من لم يسأل اللهيغضب علیه)) (رواه أحمد والترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah
kepadanya” ( HR: Ahmad, Tirmizi, dihasankan Al-Albani). Alangkah indahnya
ungkapan seorang penyair:
Janganlah engkau meminta manusia satu kebutuhan
Mintalah kepada yang pintu-Nya tak pernah tertutup
Allah marah jika engkau tidak meminta-Nya
Sedang manusia justru marah ketika meminta
Doa juga menjadi senjata bagi orang-orang yang terzalimi, ia dalah
tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup
segala pintu di hadapanya, imam Syafi’I mengatakan:
Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele
Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa
Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset
Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya
Adab-adab berdoa:
Adab-adab berdoa banyak sekali, semuanya dianjurkan untuk dilaksanakan
saat berdoa, agar ia menjadi penguat untuk dikabulkanya doa, diantara adabadab
itu adalah:
1- Membuka doa dengan hamdalah dan pujian bagi Allah SWT dan
salawat atas nabi saw.
4
Sebagaimana hadits fadhalah bin Ubaid: Tatkalah Rasulullah saw
duduk, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu berdoa: “ Allahumaghfirli
warhamni.” Maka Rasulullah saw bersabda:
((بینما رسول الله قاعداً إذ دخل رجلٌ فصلّى فقال: اللھم اغفر ليوارحمني. فقال
رسول الله " عجلت أيھا المصلي، إذا صلیت فقعدت فاحمد اللهبما ھو أھله وصلِّ
عليّثم ادعه " .ثم صلّىرجل آخر بعد ذلك فحمد الله، وصلى على النبي ، فقال له
النبي :أيھا المصليادع تُجب)) (رواه الترمذي وصححه الألباني)
Tatkalah Rasulullah saw duduk, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu
berdoa: “ Allahummaghfirli warhamni.” Maka Rasulullah saw bersabda:
“Kamu tergesa-gesa wahai orang yang berdoa, jika kamu berdoa maka
duduklah, lalu ucapkan pujian kepada Allah dengan sesuatu yang layak bagi-
Nya, dan bersalawatlah kepadaku kemudian berdoalah .” Kemudian ada lakilaki
lain berdoa setelah itu, ia mengucapkan pujian kepada Allah dan
bersalawat kepada nabi, maka nabi bersabda kepadanya:” Wahai orang yang
berdoa, berdoalah engkau niscaya dikabulkan” (HR: Tirmizi, disahihkan Al-
Bani).
2- Mengakui dosa
Mengakui dosa menunjukan kesempurnaan ubudiyah kepada Allah
SWT, sebagaimana doa Yunus a.s.:
( (( فَنَادى فِيالظُلُمَاتِ أن لآ إلَهَ إلآ أنتَسُبحَانَكَ إنِّيكُنتُ مِنَ الظَالٍمِینَ ))(الأنبیاء: 87
“ Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “ Bahwa tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim “. (QS: Al-Anbiya’: 87 ).
3- Bersungguh-sungguh dalam berdoa dan berketetapan hati dalam
meminta
Sabda Rasul saw:
" إذا دعا أحدكم فلیعزم المسألة، ولا يقولن :اللھم إنشئت فأعطني، فإنه لا مستكره
له " (رواه البخاري ومسلم)
“ Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya berketetapan hati
dalam meminta, dan janganlah mengatakan: Ya Allah jika engkau mau berilah
aku,karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah.” ( HR:
Bukhari Muslim).
4- Berwudhu, menghadap kiblat dan mengangkat tangan ketika berdoa
5
Hal itu akan lebih mendatangkan kekhusu’an dan kejujuran dalam
menghadap. Abu Abdillah bin Zaed mengatakan:
( خرج النبي إلى ھذا المصلي يستسقي فدعا واستسقى، ثم استقبل القبلة
وقلب رداءه)
“ Nabi saw keluar ke tempat salat untuk minta hujan, lalu beliau berdoa dan
meminta hujan, kemudian menghadap kiblat dan membalik selempangnya.”
Dan sebagaimana hadits Abu Musa Al-Asy’ari, tatkala Rasulullah saw selesai
dari perang hunain – Abu Musa mengatakan: Beliau meminta air lalu
berwudhu, kemudian mengangkat kedua tanganya seraya berdoa:” Ya Allah
ampunilah Ubaid bin Amir.” Dan aku melihat putih ketiaknya. ( HR: Bukhari
Muslim).
5- Merendahkan suara dalam berdoa
Allah SWT berfirman:
( (( ادعُوا رَبَكُم تَضَرُعاً وَخُفیَةٌ إنَهُ لاَ يُحِبُ المُعتَدِينَ )) (الأعراف: 55
“ Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas ” ( Al-
A’raf: 55).
(( أيھا الناس، اربعوا على أنفسكم، إنكم لا تدعون أصم ولا غائباً، إنكم تدعونسمیعاً
قريباً وھو معكم )) (رواه البخاري )
“ Wahai manusia, sayangilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa
kepada yang tuli dan tidak pula yang jauh, kalian berdoa kepada Yang Maha
Mendengar dan Dekat, dan Dia selalu menyertaimu” ( HR: Bukhari)
6- Tidak membuat-buat kalimat bersajak
Hal itu karena orang yang berdoa harus dalam kondisi merendah, sedang
perbuatan membuat-buat seperti itu tidak pantas, Ibnu Abas pernah
menyampaikan nasehat kepada salah seorang sahabat, ia mengatakan: “
Jauhilah sajak dalam doa, sesungguhnya aku mendapatkan Rasulullah saw
dan sahabatnya menjauhi hal itu.”
7- Memilih waktu-waktu yang dianjurkan dan saat-saat yang mulia
Seperti saat-saat setelah shalat, saat azan, antara azan dan qamat,
sepertiga malam terakhir, hari jumat, hari arafah, saat turun hujan, saat
sujud, saat berangkat menyerbu musuh dalam jihad fisabililah, dll.
8- Tidak mendoakan jelek kepada diri, keluarga dan harta
6
Nabi saw bersabda:
((لا تدعوا علىأنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا علىأموالكم، لا توافقوا من
اللهساعة يسأل فیھا عطاءً فیستجیب لكم)) (رواه مسلم )
“ Janganlah kalian mendoakan jelek terhadap diri kalian, jangan pula
terhadap anak-anak dan harta kalian, jangan sampai kalian mendapati satu
saat Allah diminta satu permintaan lalu Dia mengabulkan untuk kalian“ ( HR:
Muslim).
Contoh-contoh doa dari kitab dan sunah:
Pertama: Doa-doa dari al-qur’an:
1 رَبَنَا اصرٍف عَنَا عَذّابَ جَھَنَمَ إنَ عَذَابَھَا كَانَ غَرَاماً ( 65 ) إنَھَاسَآءَت مُستَقَراً وَمُقَاماً
(. (الفرقان: 65،66
“ Dan orang-orang yang berkata: “ Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahanam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat
kediaman”. (QS: Al-Fur’qan: 65-66).
( 2 رَبَنَا ھَب لَنَا مِن أزوَجِنَا وَذُرِياتِنَا قُرَةَ أعیُنٍ واَجعَلنَا لِلمُتَقِینَ إمَاماً (الفرقان: 74
“ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam orang-orang
yang bertakwa“. (QS;Al-Fur’qan:74).
3 رَبَنَا اغفِر لَنَا وَلإخوَنِنَا الّذِينَ سَبَقُونَا بِاللإيمَانِ وَلاَ تَجعَل فِيقُلُوبِنَا غِلاً لِلَذِينَ ءَامَنُوا
(. رَبَنَآ إنَكَ رَؤوفٌ رَحِیمٌ (الحشر: 10
“ Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; ya Tuhan
kami, sesungguhnya engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. ( Al-
Hasyr: 10)
(. 4 رَبِ اغفِر وَارحَم وَأنتَ خَیرُ الرَاحِمینَ (المؤمنون: 118
“ Ya Tuhanku, berilah ampun dan berilah rahmat, dan engkau adalah pemberi
rahmat Yang Paling baik”.( QS;Al-mukminun: 118).
(. 5 رَبَنَآ ءَاتِنَا فِيالدُنّیَا حَسَنَةً وَفيِالأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَارِ ( البقرة: 201
“ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. ( Al-Baqarah: 201).
7
6 رَبَنَا لاَ تُؤَاخِذنَآ إن نَسِینَآ أَو أخطَأنَا رَبَنَا وَلاَ تَحمِل عَلَیَنآ إصراً كَمَا حَمَلتَهُ عَلَىالّذِينَ
مِن قَبلِنَا رَبَنآ وَلاَ تَحمِلنَآ مَلاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعفُ عَنّا واغفِر لَنَا وَارحَمنَآ أنتَ مَولَنَا فانصُرنَا
( عَلَىالقَومِ الكَفِرِينَ (البقرة: 286
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah, Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang kami
tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkau penolong kami, maka yolonglah kami terhadap kaum yang
kafir”. ( Al-Baqarah: 286).
7 رَبَنَا لاَ تُزِغ قُلُبَنَا بَعدَ إذ ھَدَيَتَنا وَھَب لَنَا مِن لَدُنكَ رَحمَةً إنَكَ أنتَ الوَھَابُ (آل
(. عمرآن: 8
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha
Pemberi (karunia)”. ( Ali-Imran: 8).
( 8 رَبِّ اشرَح ليصَدرِي ( 25 ) وَيَسِّر ليِأمرِي ( 26 ) وَحلُل عٌقدَةً مِن لِسَاني( 27
( 28- يَفقَھُوا قَوليِ (طه: 25
“ Ya Tuhanku, lapangkanlah untuku dadaku, dan mudahkanlah untuku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku”. (Tahaa: 25-28).
9 رَبِ إنّيِظَلَمتُ نَفسِيفَاغفِر ليِ القصص: 16
“ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu
ampunilah aku”.
10 رَبَنآ لاَ تَجعَلَنَآ فِتنَةً لِلقَومِ الظّالِمینَ ( 85 ) وَنَجِنآ بِرَحمَتِكَ مِنَ القَومِ الكَافِرِينَ
. يونس: 85،86
“ Ya Tuhan kami; janganlah engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum
yang zalim”. (QS: Yunus: 85,86)
11 رَبَنآ اغفِر لَنَا ذُنُوبَنَا وَإسرَافَنَا فيِ أمرِنَا وَثَبِت أقدَامَنَا وَانصُرنَا عَلَىالقَومِ الكَافِرِينَ
آل عمران: 147
“ Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami
yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami,
dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir ”. (QS: Ali Imran: 147).
12 رَبَنَآ ءَاتِنَا مِن لَدُنكَ رَحمَةً وَھَیىء لَنَا مِن أمرِنَا رَشَداً الكھف: 10
8
“ Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisimu dan
sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (QS:
Al-Kahfi: 10).
-13 رَّبِّ زِدْنِيعِلْماً طه: 114
“ Ya Tuhanku, tambahkanlah kepada kami ilmu pengetahuan”. (Thaha: 114).
. -14 رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ ھَمَزَاتِ الشَّیَاطِینِ المؤمنون: 97
“ Ya Tuhanku aku berlindung kepada engkau dari bisikan-bisikan setan”. (QS:
Al-Mukminun: 97)
-15 رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِیمُ
الممتحنة: 5
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orangorang
kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau,
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“. ( Al-Mumtahanah: 5).
-16 رَبِّ ھَبْ لِيمِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَیِّبَةً إِنَّكَسَمِیعُ الدُّعَاء آل عمران: 38
“ Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. (QS: Ali Imran: 38)
. -17 رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِیعُ الْعَلِیمُ البقرة: 127
“ Ya Tuhan kami, terimalah dari pada kami(amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS;Al-Baqarah:
127).
. -18 رَبِّ اجْعَلْنِيمُقِیمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء إبراھیم: 40
“ Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan salat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku”. (QS: Ibrahim: 40).
-19 رَبَّنَا اغْفِرْ لِيوَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِینَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ إبراھیم: 41
“ Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab(hari kiamat)” (QS: Ibrahim:
41).
. -20 رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ آل عمران: 16
“ Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala
dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS; Ali-Imran: 16).
. -21 رَبِّ انصُرْنِيعَلَىالْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ العنكبوت: 30
“ Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu”. (QS: Al-Ankabut: 30).
9
-22 رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَیْرُ الرَّاحِمِینَ المؤمنون: 109
“ Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami
rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Paling Baik”. (QS: Al-Mukminun:
109).
. - 23 رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ التحريم: 8
“ Ya Tuhan kami, sempurnakan bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS: AT-Tahrim: 8).
. - 24 رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاھِدِينَ المائدة: 83
“ Ya Tuhan kami, kami telah beriman maka catatlah kami bersama orangorang
yang menjadi saksi (atas kebenaran al-qur’an dan kenabian Muhamad
saw). (QS: Al-Maidah: 83).
Kedua: Doa-doa dari sunnah:
-1 اللھم أصلح لي ديني الذي ھو عصمة أمري، وأصلح لي دنیاي التي فیھا معاشي، وأصلح
لي آخرتي التي فیھا معادي، واجعل الحیاة زيادة لي في كل خیر، واجعل الموت راحة لي
من كل شر.
“ Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pelindung bagi
urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang didalamnya ada
penghidupanku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang di dalamnya ada
tempat kembaliku, dan jadikanlah kehidupan (ini) menambah setiap kebaikan
bagiku, dan jadikanlah kematian peristirahatan bagiku dari setiap
keburukan”.
-2 اللھم إني أسألك الھدى، والتقى، والعفاف، والغنى .
“ Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu petunjuk, taqwa,
iffah(kesucian) dan kekayaan”.
- -3 اللھم إني أعوذ بك من العجز، والكسل، والجبن، والبخل، والھرم، وعذاب القبر، اللھم آت
نفسي تقواھا، وزكھا أنت خیر من زكاھا، أنت ولیھا ومولاھا. اللھم إني أعوذ بك من علم
لاينفع، ومن قلب لايخشع، ومن نفسلا تشبع، ومن دعوة لايستجاب لھا
“ Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
kepengecutan, kebakhilan, ketuaan dan azab kubur. Ya Allah berikanlah
kepada jiwaku ketaqwaanya, sucikanlah ia Engakau adalah sebaik-baik Yang
mensucikanya, Engaku adalah Penolong dan Pemiliknya. Ya Allah sungguh
aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak
khusu’, jiwa yang tidak pernah kenyang dan doa yang tiada dikabulkan”.
-4 اللھم اھدني وسددني، اللھم إني أسألك الھدى والسداد .
“ Ya Allah, berilah aku petunjuk dan arahan yang benar, Ya Allah
sesunggunya aku meminta kepada-Mu petunjuk dan ketepatan”.
10
-5 اللھم إني أعوذ بك من زوال نعمتك، وتحول عافیتك، وفجاءة نقمتك، وجمیع سخطك .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya
kenikmatan dari-Mu, berpindahnya kekuatan dari-Mu, dan dari datangnya
azab-Mu dengan tiba-tiba serta dari seluruh kemurkaanmu“.
-6 اللھم إني عبدك ابن عبدك، ابن أمتك، ناصیتي بیدك، ماض في حكمك، عدل في قضاؤك.
أسألك بكل اسم ھو لك سمیت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحداً من خلقك،
أو استأثرت به في علم الغیب عندك، أن تجعل القرآن ربیع قلبي، ونور صدري، وجلاء
حزني، وذھاب ھمي
“ Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu laki-laki,
anak hamba-Mu perempuan, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, aku berjalan
berdasarkan hukum-Mu, melaju menurut ktentuan-Mu, aku meminta
kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu yang Engkau menamai diri-Mu
denganya, atau dengan nama-nama-Mu yang Engkau turunkan dalam kitab-
Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau
yang Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, jadikanlah al-qur’an
sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghapus kesedihanku dan
pelenyap kegelisahanku”.
-7 اللھم مصرف القلوب صرف قلوبنا على طاعتك .
“ Ya Allah Zat Yang Mengarahkan hati, arahkanlah hati kami dalam
ketaatan”.
-8 يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك .
“ Wahai Zat Yang Membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami dalam
agama-Mu”.
-9 اللھم إني أسألك العافیة في الدنیا والآخرة .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kekuatan/kesehatan di
dunia dan di akhirat”.
-10 اللھم إني أعوذ بك من فتنة النار، وعذاب النار، وفتنة القبر، وعذاب القبر، وشر فتنة الغنى،
وشر فتنة الفقر، اللھم إني أعوذ بك من شر فتنة المسیح الدجال، اللھم اغسل قلبي
بماء الثلج والبرد، ونق قلبي من الخطايا كما نقیت الثوب الأبیض من الدنس، وباعد بیني
وبین خطاياي كما باعدت بین المشرق والمغرب. اللھم إني أعوذ بك من الكسل والمأثم
والمغرم .
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dan azab neraka,
fitnah dan azab kubur, keburukan fitnah kekayaan, keburukan fitnah
kemiskinan. Ya Allah sungguh aku berindung kepada-Mu dari keburukun
fitnah al-masih dajjal, Ya Allah bersihkanlah hatiku dengan air es dan embun,
dan bersihkanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau dibersihkanya
pakaian putih dari kotoran noda, dan jauhkanlah jarak antara aku dan dosadosaku
sebagaimana Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah
sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dosa dan kemaksiatan”.
11
-11 اللھم إني أعوذ بك من العجز والكسل، والجبن والھرم والبخل، وأعوذ بك من عذاب القبر،
ومن فتنة المحیا والممات .
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan
kemalasan, kepenakutan, ketuaan dan kebakhilan, dan aku berlidung
kepada-Mu dari azab kubur dan dari fitnah kehidupan dan kematian“.
-12 اللھم إني أعوذ بك من جھد البلاء، ودرك الشقاء، وسوء القضاء، وشماتة الأعداء .
“ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari besarnya
tanggungan, beratnya kesusahan, buruknya takdir dan gembiranya musuh
terhadap cobaan yang menimpaku”.
-13 اللھم إني أعوذ بك من شر ماعملت، ومن شر ما لم أعمل
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,
baik yang telah lalu maupun yang akan datang “.
-14 اللھم رحمتك أرجو فلا تكلني إلى نفسي طرفة عین، وأصلح لي شأني كله، لا إله إلا
أنت
“ Ya Allah, aku memohon rahmatmu, jangan Engkau serahkan diriku
kepadaku walau sekejap, dan perbaikilah bagiku seluruh urusanku, tiada
Tuhan selain Engkau”.
-15 اللھم لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمین .
“ Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku
termasuk orang-orang yang zalim”.
-16 إني أعوذ بك من شر سمعي، ومن شر بصري، ومن شر لساني، ومن شر قلبي، ومن
شر منیي
“ Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku,
dan dari keburukan penglihatanku, dan dari keburukan lisanku, dan dari
keburukan hatiku, dan dari keburukan maniku”.
-17 اللھم إني أعوذ بك من منكرات الأخلاق، والأعمال، والأھواء
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemungkarankemungkaran
akhlak, perbuatan dan hawa nafsu“.
-18 اللھم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“ Ya Allah, sungguh Engkau Maha Memaafkan lagi Mulia, Engkau Suka
Memaafkan, maka maafkanlah aku”.
-19 اللھم إني أسألك فعل الخیرات، وترك المنكرات، وحب المساكین، وأن تغفر لي،
وترحمني، وإذا أردت فتنة قوم فتوفني غیر مفتون، وأسألك حبك، وحب من يحبك، وحب
عمل يقربني إلى حبك .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu (kemampuan untuk)
berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang
12
miskin, (aku memohon) Engkau mengampuni dan menyayangiku, dan jika
Engkau menghendaki fitnah terhadap satu kaum maka wafatkanlah aku
dalam keadaan tidak tertimpa fitnah, dan aku memohon cinta-Mu dan cinta
kepada orang yang Engkau cintai, dan cinta kepada perbuatan yang
mendekatkanku kepada-Mu”.
-20 اللھم إني أسألك من الخیر كله: عاجله وآجله، ماعلمت منه وما لم أعلم، وأعوذ بك من
الشر كله: عاجله وآجله، ما علمت منه وما لم أعلم. اللھم إني أسألك من خیر ما سألك
عبدك ونبیك، وأعوذ بك من شر ما استعاذ منه عبدك ونبیك. اللھم إني أسألك الجنة وما
قرب إلیھا من قول أو عمل، وأسالك أن تجعل كل قضاء قضیته لي خیراً .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikan seluruhnya,
yang segera maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku
ketahui, dan aku berlindung kepadamu dari keburukan seluruhnya, yang
segera maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku
ketahui. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan segala
perkataan maupun perbuatan yang mendekatkan kepadanya, dan aku
meminta kepada-Mu agar Engkau menjadikan seluruh yang Engkau
takdirkan untuku menjadi kebaikan”.
-21 اللھم احفظني بالإسلام قائماً، واحفظني بالإسلام قاعداً، واحفظني بالإسلام راقداً، ولا
تشمت بي عدواً ولا حاسداً. اللھم إني أسألك من كل خیر خزائنه بیدك، وأعوذ بك من كل
شر خزائنه بیدك .
“ Ya Allah, jagalah diriku dengan islam dalam keadaan berdiri, dan jagalah
diriku dengan islam dalam keadaan duduk, dan jagalah diriku dengan islam
dalam keadaan tertidur, dan jangan Engkau legakan hati musuh dan orang
yang hasud atas bencana yang menimpaku, Ya Allah sesungguhnya aku
meminta kepada-Mu dari setiap kebaikan yang tempat simpananya ada di
tangan-Mu, dan aku berlindung dari setiap keburukan yang tempat
simpananya ada di tangan-Mu”.
-22 اللھم اقسم لنا من خشیتك ما تحول به بیننا وبین معاصیك، ومن طاعتك ما تبلغنا به
جنتك، ومن الیقین ما تھون به علینا مصائب الدنیا، اللھم متعنا بأسماعنا، وأبصارنا، وقواتنا
ما أحببتنا، واجعله الوارث منا، واجعل ثأرنا على من ظلمنا، وانصرنا على من عادانا، ولا
تجعل مصیبتنا في ديننا، ولا تجعل الدنیا أكبر ھمنا، ولا مبلغ علمنا ولا تسلط علینا من
لايرحمنا .
“ Ya Allah, berikanlah bagi kami dari rasa takut (kami) kepada-Mu sesuatu
yang dapat menghalangi kami dari berbuat maksiat kepada-Mu, dan dari
ketaatan (kami) kepada-Mu sesuatu yang dapat menyampaikan kami kepada
surga-Mu, dan dari keyakinan (kami) sesuatu yang dapat meringankan
musibah dunia atas kami, Ya Allah jadikanlah kami senantiasa dapat
menikmati pendengaran kami, dan penglihatan kami, serta kekuatan kami
selama Engkau hidupkan kami, dan jadikanlah itu pewaris dari kami, dan
jadikan pembalasan kami atas orang-orang yang menzalimi kami, dan
tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah
Engkau jadikan musibah yang menimpa kami terjadi pada agama kami, dan
janganlah Engkau jadikan dunia sebagai penyebab terbesar kesedihan kami,
13
dan batas tertinggi pengetahuan kami, dan janganlah Engkau jadikan orangorang
yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami”.
-23 اللھم اغفر لي خطیئتي وجھلي، وإسرافي في أمري، وما أنت أعلم به مني، اللھم اغفر
لي ھزلي وجدي، وخطئي وعمدي، وكل ذلك عندي
“ Ya Allah, ampunilah bagiku kesalahan dan kebodohanku, dan tindakantindakan
yang berlebih-lebihan dalam urusanku, dan apa yang Engkau lebih
mengetahuinya daripadaku, Ya Allah ampunilah bagiku gurau maupun
keseriusanku, dan ketersalahan maupun kesengajaanku, semua itu dariku”.
-24 اللھم أحسن عاقبتنا في الأمور كلھا، وأجرنا من خزي الدنیا وعذاب الآخرة .
“ Ya Allah jadikanlah baik akhir dari seluruh perkara kami, dan lindungilah
kami dari kehinaan dunia dan azab akhirat”.
-25 رب أعني ولا تعن عليّ، وانصرني ولا تنصر عليّ، وامكر لي ولا تمكر عليّ، واھدني ويسر
الھدى إليّ، وانصرني على من بغى عليّ، رب اجعلني لك شاكراً، لك ذكاراً، لك رھّاباً، لك
مطواعاً، إلیك مخبتاً أواھاً منیباً، رب تقبل توبتي، واغسل حوبتي، وأجب دعوتي، وثبت
حجتي، واھد قلبي، وسدد لساني، واسلل سخیمة قلبي .
“ Ya Tuhanku, berikanlah pertolongan untuku dan jangan terhadapku, dan
berikanlah kemenangan untuku jangan terhadapku, bermakarlah untuku
jangan bermakar terhadapku, berilah aku petunjuk dan mudahkanlah
petunjuk datang kepadaku, dan berilah aku pertolongan atas orang yang
berbuat lalim terhadapku. Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa
bersyukur, berzikir, takut, taat, merendahkan diri kepada-Mu, serta banyak
berdoa dan bertaubat. Ya Tuhanku, terimalah taubatku, bersihkanlah
dosaku, kabulkanlah doaku, teguhkanlah hujjaku, tunjukanlah hatiku,
arahkanlah lisanku, dan cabutlah kedengkian hatiku“.
-26 اللھم ألھمني رشدي، وأعذني من شر نفسي .
“ Ya Allah ilhamkanlah kepadaku kedewasaanku, dan lindungilah aku dari
keburukan jiwaku”.
-27 اللھم إني أسألك علماً نافعاً، وأعوذ بك من علم لاينفع .
“ Ya Allah aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
-28 اللھم رب السماوات السبع ورب الأرض، ورب العرش العظیم، ربنا ورب كل شي، فالق
الحب والنوى، ومنزل التوراة والإنجیل والفرقان، أعوذ بك من شر كل شئ أنت آخذ
بناصیته، اللھم أنت الأول فلیس قبلك شئ، وأنت الآخر فلیس بعدك شئ، وأنت الظاھر
فلیسفوقك شئ، وأنت الباطن فلیسدونك شئ، اقض عنا الدين وأعننا من الفقر .
“ Ya Allah, Tuhan langit yang tujuh dan bumi, Tuhan Arsy yang agung, Tuhan
kami dan Tuhan segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan
dan biji buah-buahan, Yang Menurunkan taurat, injil dan al-qur’an, aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang Engkau memegang
ubun-ubunya. Ya Allah, Engkau Yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-
Mu, dan Engkau Yang terakhir dan tidak ada sesuatu setelah-Mu, dan Engkau
14
Yang Nampak dan tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Engkau Yang
tersembunyi dan tidak ada sesuatu yang di bawah-Mu, bayarkanlah hutang
kami dan tolonglah kami dari kefakiran”.
-29 اللھم حاسبني حساباً يسیراً .
“ Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah”.
-30 اللھم أعنا على ذكرك،وشكرك، وحسن عبادتك .
“ Ya Allah, tolonglah kami dalam berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu
dan beribadah dengan baik kepada-Mu”.
-31 اللھم إني أسألك إيماناً لايرتد، ونعیماً لاينفد، ومرافقة محمد صلى الله وعلیه وسلم في
أعلى جنة الخلد .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan
kembali, dan nikmat yang tidak akan habis, serta menemani rasulullah saw di
surga al-kuld yang tertinggi”.
-32 اللھم إني أعوذ بك من غلبة الدين، وغلبة العدو، وشماتة الأعداء
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dilingkupi hutang
dan dikuasai musuh serta dari kegembiraan musuh ( atas bencana yang
menimpaku )”.
-33 (اللھم إني أسألك الجنة وأستجیر بك من النار ) ثلاث مرات
“ Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga dan meminta
perlindungan dari neraka”.
-34 اللھم إني أعوذ بك أن أشرك بك وأنا أعلم، وأستغفرك لما لا أعلم .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari berbuat syirik
kepada-Mu dalam keadaan aku menyadari itu, dan aku memohon ampun atas
dosa syirik yang aku tidak menyadarinyaaa”.
-35 اللھم انفعني بما علمتني، وعلمني ما ينفعني، وزدني علما
“Ya Allah, berikanlah aku manfaat dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepadaku, dan ajarilah aku sesuatu yang bermanfaat bagiku, dan tambahlah
ilmuku”.
-36 اللھم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً طیباً، وعملاً متقبلاً .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan
rezki yang baik, serta amal yang engkau terima”.
-37 اللھم لك أسلمت، وبك آمنت، وعلیك توكلت، وإلیك أنبت وبك خاصمت. اللھم إني أعوذ
بعزتك لا إله إلا أنت أن تضلني. أنت الحي الذي لايموت، والجن والإنسيموتون .
“ Ya Allah, kepada-Mu aku berserah, dan kepada-Mu aku beriman, dan
kepada-Mu aku bertawakal, dengan (pertolongan) -Mu pula aku bisa melawan
musuh, Ya Allah, aku berlindung dengan izzah-Mu -tiada Tuhan selain Engkau15
(agar) tidak Engkau sesatkan aku, Engkau Maha Hidup Yang Tidak mati,
sedang jin dan manusia mati”.
-38 اللھم إنا نسألك موجبات رحمتك، وعزائم مغفرتك، والسلامة من كل إثم، والغنیمة من كل
بر، والفوز بالجنة، والنجاة من النار .
“ Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada-Mu sebab-sebab yang dapat
mendatangkan rahmat-Mu, dan kesungguhan ampunan-Mu, dan keselamatan
dari setiap dosa, dan manfaat dari setiap kebajikan, dan kemenangan surga,
serta keselamatan dari neraka”.
-39 اللھم بعلمك الغیب، وقدرتك على الخلق، أحیني ماعلمت الحیاة خیراً لي، وتوفني إذا
علمت الوفاة خیراً لي، اللھم إني أسألك خشیتك في الغیب والشھادة، وأسألك كلمة الحق
في الرضاء والغضب، وأسألك القصد في الغنى والفقر، وأسألك نعیماً لاينفد، وأسألك قرة
عین لا تنقطع، وأسألك الرضاء بعد القضاء، وأسألك برد العیش بعد الموت، وأسألك لذة النظر
إلى وجھك، والشوق إلى لقائك، في غیر ضراء مضرة، ولا فتنة مضلة. اللھم زينا بزينة
الإيمان، واجعلنا ھداة مھتدين .
“ Ya Allah, dengan ilmu ghaib-Mu, dan kekuasan-Mu atas makhluk-Mu,
hidupkanlah aku jika dalam pengetahuan-Mu bahwa hidup lebih baik bagiku,
dan wafatkanlah aku jika dalam pengetahuan-Mu bahwa kematian lebih baik
bagiku. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu rasa takut kepada-Mu
saat rahasia maupun nyata, dan aku meminta kepada-Mu kalimat hak(kalimat
kebenaran) di saat ridha maupun marah, dan aku meminta kepada-Mu
kesederhanaan di saat kaya maupun miskin, dan aku meminta kepada-Mu
nikmat yang tiada habis, dan aku meminta kepada-Mu penyejuk mata yang
tiada terputus, dan aku meminta kepada-Mu keridhoan terhadap takdir, dan
aku meminta kepada-Mu kesejukan hidup setelah mati, dan aku meminta
kepada-Mu kelezatan melihat wajah-Mu dan kerinduhan kepada pertemuan
dengan-Mu, tidak dalam kesengsaraan yang merugikan, tidak pula fitnah yang
menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman, dan jadikanlah
kami orang-orang yang menunjukan kepada jalan kebenaran yang
mendapatkan hidayah.
-40 اللھم طھرني من الذنوب والخطايا، اللھم نقني منھا كما ينقى الثوب الأبیض من الدنس،
اللھم طھرني بالثلج والبرد والماء البارد .
“ Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa dan kesalahan. Ya Allah,
bersihkanlah diriku dari dosa dan kesalahan sebagaimana dibersihkanya
pakaian putih dari noda. Ya Allah, bersihkanlah diriku dengan es, embun dan
air dingin“.
-41 اللھم متعني بسمعي وبصري، واجعلھما الوارث مني، وانصرني على من يظلمني، وخُذ
منه بثأري
“ Ya Allah, jadikanlah aku dapat menikmati pendengaran dan penglihatanku,
dan jadikanlah keduanya pewaris dariku, dan tolonglah aku atas orang yang
menzalimiku, dan ambilah darinya pembalasanku”.
16
-42 اللھم إني أسألك عیشة نقیة، ومیتة سوية، ومرداً غیر مخز ولا فاضح .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kehidupan yang bersih,
kematian yang lurus dan tempat kembali yang tidak menghinakan dan tidak
pula mengungkapkan aib”.
-43 اللھم زدنا ولاتنقصنا، وأكرمنا ولاتھنا، وأعطنا ولا تحرمنا، وآثرنا ولا تؤثر علینا، وأرضنا وأرض
عنا .
“ Ya Allah, tambahkanlah bagi kami dan Engkau kurangi, muliakanlah kami
jangan Engkau hinakan kami, berilah kami jangan Engkau haramkan kami,
utamakanlah kami jangan engkau utamakan atas kami, jadikanlah kami ridho
dan mendapat keridhoan”.
-44 اللھم أحسنت خلقي فأحسن خلقي .
“ Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaguskan ciptaanku, baguskanlah
akhlaku”.
وصلىاللهعلى نبینا محمد وعلىآله وصحبه وسلم.
الحمدللهرب العالمین، والصلاة والسلام على رسوله الأمین، وعلى آله وأصحابه
الطاھرين، وبعد :
Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut
oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat
berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas, melalui doa nikmat
diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan. Alangkah besar
kebutuhan para hamba Allah akan doa, seorang muslim tidak akan pernah
bisa lepas dari kebutuhan akan doa dalam setiap situasi dan kondisinya.
Doa adalah obat yang paling mujarab, ia ibarat musuh bagi penyakit, ia
senantiasa melawan, menhilangkan atau meringankanya.
Begitulah kedudukan doa, seyogyanya bagi seorang muslim untuk
mengetahui keutamaan-keutamaan dan adab-adab doa, kita memohon kepada
Allah SWT agar menerima doa dan amal soleh kita.
Keutamaan-keutamaan doa
Doa memiliki keutamaan dan faedah yang tak terhitung, kedudukannya
sebagai satu bentuk ibadah cukup menjadi bukti keutamaanya, bahkan ia
adalah ibadah itu sendiri, sebagaimana yang sabdakan Rasulullah saw,” Doa
adalah ibadah.” (HR: Tirmizi, disahihkan Al-Albani). Meninggalkan doa adalah
bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah SWT, sebagaimana Allah
SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِيسَیَدْخُلُونَ جَھَنَّمَ
( دَاخِرِينَ )) (غافر: 60
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku(berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam
keadaan hina dina.” (QS: Gafir:60).
Dan doa itu menunjukan tawakal kepada Allah SWT, hal itu
dikarenakan orang yang berdo’a dalam kondisi memohon pertolongan kepada-
Nya, menyerahkan urusan hanya kepada-nya bukan kepada yang lain-Nya.
Sebagaimana doa juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan
bentuk pemenuhan akan perintah-Nya. Allah SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ))
2
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
kuperkenankan bagimu” ( Gafir: 60).
Doa juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim
dalam mencari kebaikan dan menolak kemadharatan, Rosulullah saw
bersabda:
((من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وماسُئل اللهشیئاً يُعطىأحب
إلیه من أن يُسأل العافیة، إن الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل، فعلیكم عباد الله
بالدعاء)) (رواه الترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti
dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu
yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya
doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka
hendaklah kalian berdoa.” (HR: tirmizi, dihasankan oleh Al-Albani).
Doa adalah senjata yang digunakan para nabi dalam menghadapi
situasi-situasi sulit, begitu pun nabi Muhamad saw dalam perang badar,
ketika ia melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan
islam tiga ratus Sembilan belas, ia segera menghadap kiblat seraya
mengangkat kedua tanganya berdoa:
((اللھم أنجز ليما وعدتني، اللھم آت ما وعدتني، اللھم إن تھلك ھذه العصابة من
أھل الإسلام لا تعبد فيالأرض))
“ Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah
berikanlah kepada kami apa yang engakau janjikan, ya Allah jika sekumpulan
kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di
muka bumi ini.” Rasulullah saw terus melantunkan doa seraya membentangkan
kedua tanganya menghadap kiblat hingga selempangnya jatuh, maka
datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah saw dan meletakanya
di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: wahai nabi
Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan
mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR: Muslim)
Demikian pula nabi Ayub a.s., ia menggunakan senjata doa ketika
mengalami berbagai macam cobaan, terisoler dari manusia, tidak ada lagi yang
menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap
bersabar dan mengharap ridho Allah SWT, dan ketika cobaan itu telah
berlarut lama, ia berdoa:
((وَأيُوبَ إذ نَادى رَبَهُ أنّي مَسَنِىَ الضُرُ وَأنتَ أرحَمُ الرّاحِمِینَ ( 83 ) فَاستَجَبنَا لَهُ فَكَشَفنَا
( مَا بِهِ مِن ضُر )) (الأنبیاء: 83،84
3
“ Dan ingatlah (kisah ayub), ketika ia menyeru Tuhanya: “(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engaku adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka kamipun
memeperkenankan seruanya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya…” ( QS: Al-Anbiya’: 83-84).
Di samping itu doa juga dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan,
menjadikan hati lapang, mempermudah urusan, dalam doa seorang hamba
bermunajat kepada Tuhanya, mengakui kelemahan dan ketidak berdayaanya,
mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan Pemiliknya, doa juga
sarana untuk menghindari murka Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah
saw:
((من لم يسأل اللهيغضب علیه)) (رواه أحمد والترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah
kepadanya” ( HR: Ahmad, Tirmizi, dihasankan Al-Albani). Alangkah indahnya
ungkapan seorang penyair:
Janganlah engkau meminta manusia satu kebutuhan
Mintalah kepada yang pintu-Nya tak pernah tertutup
Allah marah jika engkau tidak meminta-Nya
Sedang manusia justru marah ketika meminta
Doa juga menjadi senjata bagi orang-orang yang terzalimi, ia dalah
tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup
segala pintu di hadapanya, imam Syafi’I mengatakan:
Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele
Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa
Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset
Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya
Adab-adab berdoa:
Adab-adab berdoa banyak sekali, semuanya dianjurkan untuk dilaksanakan
saat berdoa, agar ia menjadi penguat untuk dikabulkanya doa, diantara adabadab
itu adalah:
1- Membuka doa dengan hamdalah dan pujian bagi Allah SWT dan
salawat atas nabi saw.
4
Sebagaimana hadits fadhalah bin Ubaid: Tatkalah Rasulullah saw
duduk, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu berdoa: “ Allahumaghfirli
warhamni.” Maka Rasulullah saw bersabda:
((بینما رسول الله قاعداً إذ دخل رجلٌ فصلّى فقال: اللھم اغفر ليوارحمني. فقال
رسول الله " عجلت أيھا المصلي، إذا صلیت فقعدت فاحمد اللهبما ھو أھله وصلِّ
عليّثم ادعه " .ثم صلّىرجل آخر بعد ذلك فحمد الله، وصلى على النبي ، فقال له
النبي :أيھا المصليادع تُجب)) (رواه الترمذي وصححه الألباني)
Tatkalah Rasulullah saw duduk, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu
berdoa: “ Allahummaghfirli warhamni.” Maka Rasulullah saw bersabda:
“Kamu tergesa-gesa wahai orang yang berdoa, jika kamu berdoa maka
duduklah, lalu ucapkan pujian kepada Allah dengan sesuatu yang layak bagi-
Nya, dan bersalawatlah kepadaku kemudian berdoalah .” Kemudian ada lakilaki
lain berdoa setelah itu, ia mengucapkan pujian kepada Allah dan
bersalawat kepada nabi, maka nabi bersabda kepadanya:” Wahai orang yang
berdoa, berdoalah engkau niscaya dikabulkan” (HR: Tirmizi, disahihkan Al-
Bani).
2- Mengakui dosa
Mengakui dosa menunjukan kesempurnaan ubudiyah kepada Allah
SWT, sebagaimana doa Yunus a.s.:
( (( فَنَادى فِيالظُلُمَاتِ أن لآ إلَهَ إلآ أنتَسُبحَانَكَ إنِّيكُنتُ مِنَ الظَالٍمِینَ ))(الأنبیاء: 87
“ Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “ Bahwa tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim “. (QS: Al-Anbiya’: 87 ).
3- Bersungguh-sungguh dalam berdoa dan berketetapan hati dalam
meminta
Sabda Rasul saw:
" إذا دعا أحدكم فلیعزم المسألة، ولا يقولن :اللھم إنشئت فأعطني، فإنه لا مستكره
له " (رواه البخاري ومسلم)
“ Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya berketetapan hati
dalam meminta, dan janganlah mengatakan: Ya Allah jika engkau mau berilah
aku,karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah.” ( HR:
Bukhari Muslim).
4- Berwudhu, menghadap kiblat dan mengangkat tangan ketika berdoa
5
Hal itu akan lebih mendatangkan kekhusu’an dan kejujuran dalam
menghadap. Abu Abdillah bin Zaed mengatakan:
( خرج النبي إلى ھذا المصلي يستسقي فدعا واستسقى، ثم استقبل القبلة
وقلب رداءه)
“ Nabi saw keluar ke tempat salat untuk minta hujan, lalu beliau berdoa dan
meminta hujan, kemudian menghadap kiblat dan membalik selempangnya.”
Dan sebagaimana hadits Abu Musa Al-Asy’ari, tatkala Rasulullah saw selesai
dari perang hunain – Abu Musa mengatakan: Beliau meminta air lalu
berwudhu, kemudian mengangkat kedua tanganya seraya berdoa:” Ya Allah
ampunilah Ubaid bin Amir.” Dan aku melihat putih ketiaknya. ( HR: Bukhari
Muslim).
5- Merendahkan suara dalam berdoa
Allah SWT berfirman:
( (( ادعُوا رَبَكُم تَضَرُعاً وَخُفیَةٌ إنَهُ لاَ يُحِبُ المُعتَدِينَ )) (الأعراف: 55
“ Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas ” ( Al-
A’raf: 55).
(( أيھا الناس، اربعوا على أنفسكم، إنكم لا تدعون أصم ولا غائباً، إنكم تدعونسمیعاً
قريباً وھو معكم )) (رواه البخاري )
“ Wahai manusia, sayangilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa
kepada yang tuli dan tidak pula yang jauh, kalian berdoa kepada Yang Maha
Mendengar dan Dekat, dan Dia selalu menyertaimu” ( HR: Bukhari)
6- Tidak membuat-buat kalimat bersajak
Hal itu karena orang yang berdoa harus dalam kondisi merendah, sedang
perbuatan membuat-buat seperti itu tidak pantas, Ibnu Abas pernah
menyampaikan nasehat kepada salah seorang sahabat, ia mengatakan: “
Jauhilah sajak dalam doa, sesungguhnya aku mendapatkan Rasulullah saw
dan sahabatnya menjauhi hal itu.”
7- Memilih waktu-waktu yang dianjurkan dan saat-saat yang mulia
Seperti saat-saat setelah shalat, saat azan, antara azan dan qamat,
sepertiga malam terakhir, hari jumat, hari arafah, saat turun hujan, saat
sujud, saat berangkat menyerbu musuh dalam jihad fisabililah, dll.
8- Tidak mendoakan jelek kepada diri, keluarga dan harta
6
Nabi saw bersabda:
((لا تدعوا علىأنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا علىأموالكم، لا توافقوا من
اللهساعة يسأل فیھا عطاءً فیستجیب لكم)) (رواه مسلم )
“ Janganlah kalian mendoakan jelek terhadap diri kalian, jangan pula
terhadap anak-anak dan harta kalian, jangan sampai kalian mendapati satu
saat Allah diminta satu permintaan lalu Dia mengabulkan untuk kalian“ ( HR:
Muslim).
Contoh-contoh doa dari kitab dan sunah:
Pertama: Doa-doa dari al-qur’an:
1 رَبَنَا اصرٍف عَنَا عَذّابَ جَھَنَمَ إنَ عَذَابَھَا كَانَ غَرَاماً ( 65 ) إنَھَاسَآءَت مُستَقَراً وَمُقَاماً
(. (الفرقان: 65،66
“ Dan orang-orang yang berkata: “ Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahanam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat
kediaman”. (QS: Al-Fur’qan: 65-66).
( 2 رَبَنَا ھَب لَنَا مِن أزوَجِنَا وَذُرِياتِنَا قُرَةَ أعیُنٍ واَجعَلنَا لِلمُتَقِینَ إمَاماً (الفرقان: 74
“ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam orang-orang
yang bertakwa“. (QS;Al-Fur’qan:74).
3 رَبَنَا اغفِر لَنَا وَلإخوَنِنَا الّذِينَ سَبَقُونَا بِاللإيمَانِ وَلاَ تَجعَل فِيقُلُوبِنَا غِلاً لِلَذِينَ ءَامَنُوا
(. رَبَنَآ إنَكَ رَؤوفٌ رَحِیمٌ (الحشر: 10
“ Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; ya Tuhan
kami, sesungguhnya engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. ( Al-
Hasyr: 10)
(. 4 رَبِ اغفِر وَارحَم وَأنتَ خَیرُ الرَاحِمینَ (المؤمنون: 118
“ Ya Tuhanku, berilah ampun dan berilah rahmat, dan engkau adalah pemberi
rahmat Yang Paling baik”.( QS;Al-mukminun: 118).
(. 5 رَبَنَآ ءَاتِنَا فِيالدُنّیَا حَسَنَةً وَفيِالأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَارِ ( البقرة: 201
“ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. ( Al-Baqarah: 201).
7
6 رَبَنَا لاَ تُؤَاخِذنَآ إن نَسِینَآ أَو أخطَأنَا رَبَنَا وَلاَ تَحمِل عَلَیَنآ إصراً كَمَا حَمَلتَهُ عَلَىالّذِينَ
مِن قَبلِنَا رَبَنآ وَلاَ تَحمِلنَآ مَلاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعفُ عَنّا واغفِر لَنَا وَارحَمنَآ أنتَ مَولَنَا فانصُرنَا
( عَلَىالقَومِ الكَفِرِينَ (البقرة: 286
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah, Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang kami
tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkau penolong kami, maka yolonglah kami terhadap kaum yang
kafir”. ( Al-Baqarah: 286).
7 رَبَنَا لاَ تُزِغ قُلُبَنَا بَعدَ إذ ھَدَيَتَنا وَھَب لَنَا مِن لَدُنكَ رَحمَةً إنَكَ أنتَ الوَھَابُ (آل
(. عمرآن: 8
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha
Pemberi (karunia)”. ( Ali-Imran: 8).
( 8 رَبِّ اشرَح ليصَدرِي ( 25 ) وَيَسِّر ليِأمرِي ( 26 ) وَحلُل عٌقدَةً مِن لِسَاني( 27
( 28- يَفقَھُوا قَوليِ (طه: 25
“ Ya Tuhanku, lapangkanlah untuku dadaku, dan mudahkanlah untuku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku”. (Tahaa: 25-28).
9 رَبِ إنّيِظَلَمتُ نَفسِيفَاغفِر ليِ القصص: 16
“ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu
ampunilah aku”.
10 رَبَنآ لاَ تَجعَلَنَآ فِتنَةً لِلقَومِ الظّالِمینَ ( 85 ) وَنَجِنآ بِرَحمَتِكَ مِنَ القَومِ الكَافِرِينَ
. يونس: 85،86
“ Ya Tuhan kami; janganlah engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum
yang zalim”. (QS: Yunus: 85,86)
11 رَبَنآ اغفِر لَنَا ذُنُوبَنَا وَإسرَافَنَا فيِ أمرِنَا وَثَبِت أقدَامَنَا وَانصُرنَا عَلَىالقَومِ الكَافِرِينَ
آل عمران: 147
“ Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami
yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami,
dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir ”. (QS: Ali Imran: 147).
12 رَبَنَآ ءَاتِنَا مِن لَدُنكَ رَحمَةً وَھَیىء لَنَا مِن أمرِنَا رَشَداً الكھف: 10
8
“ Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisimu dan
sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (QS:
Al-Kahfi: 10).
-13 رَّبِّ زِدْنِيعِلْماً طه: 114
“ Ya Tuhanku, tambahkanlah kepada kami ilmu pengetahuan”. (Thaha: 114).
. -14 رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ ھَمَزَاتِ الشَّیَاطِینِ المؤمنون: 97
“ Ya Tuhanku aku berlindung kepada engkau dari bisikan-bisikan setan”. (QS:
Al-Mukminun: 97)
-15 رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِیمُ
الممتحنة: 5
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orangorang
kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau,
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“. ( Al-Mumtahanah: 5).
-16 رَبِّ ھَبْ لِيمِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَیِّبَةً إِنَّكَسَمِیعُ الدُّعَاء آل عمران: 38
“ Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. (QS: Ali Imran: 38)
. -17 رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِیعُ الْعَلِیمُ البقرة: 127
“ Ya Tuhan kami, terimalah dari pada kami(amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS;Al-Baqarah:
127).
. -18 رَبِّ اجْعَلْنِيمُقِیمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء إبراھیم: 40
“ Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan salat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku”. (QS: Ibrahim: 40).
-19 رَبَّنَا اغْفِرْ لِيوَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِینَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ إبراھیم: 41
“ Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab(hari kiamat)” (QS: Ibrahim:
41).
. -20 رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ آل عمران: 16
“ Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala
dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS; Ali-Imran: 16).
. -21 رَبِّ انصُرْنِيعَلَىالْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ العنكبوت: 30
“ Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu”. (QS: Al-Ankabut: 30).
9
-22 رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَیْرُ الرَّاحِمِینَ المؤمنون: 109
“ Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami
rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Paling Baik”. (QS: Al-Mukminun:
109).
. - 23 رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ التحريم: 8
“ Ya Tuhan kami, sempurnakan bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS: AT-Tahrim: 8).
. - 24 رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاھِدِينَ المائدة: 83
“ Ya Tuhan kami, kami telah beriman maka catatlah kami bersama orangorang
yang menjadi saksi (atas kebenaran al-qur’an dan kenabian Muhamad
saw). (QS: Al-Maidah: 83).
Kedua: Doa-doa dari sunnah:
-1 اللھم أصلح لي ديني الذي ھو عصمة أمري، وأصلح لي دنیاي التي فیھا معاشي، وأصلح
لي آخرتي التي فیھا معادي، واجعل الحیاة زيادة لي في كل خیر، واجعل الموت راحة لي
من كل شر.
“ Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pelindung bagi
urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang didalamnya ada
penghidupanku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang di dalamnya ada
tempat kembaliku, dan jadikanlah kehidupan (ini) menambah setiap kebaikan
bagiku, dan jadikanlah kematian peristirahatan bagiku dari setiap
keburukan”.
-2 اللھم إني أسألك الھدى، والتقى، والعفاف، والغنى .
“ Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu petunjuk, taqwa,
iffah(kesucian) dan kekayaan”.
- -3 اللھم إني أعوذ بك من العجز، والكسل، والجبن، والبخل، والھرم، وعذاب القبر، اللھم آت
نفسي تقواھا، وزكھا أنت خیر من زكاھا، أنت ولیھا ومولاھا. اللھم إني أعوذ بك من علم
لاينفع، ومن قلب لايخشع، ومن نفسلا تشبع، ومن دعوة لايستجاب لھا
“ Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
kepengecutan, kebakhilan, ketuaan dan azab kubur. Ya Allah berikanlah
kepada jiwaku ketaqwaanya, sucikanlah ia Engakau adalah sebaik-baik Yang
mensucikanya, Engaku adalah Penolong dan Pemiliknya. Ya Allah sungguh
aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak
khusu’, jiwa yang tidak pernah kenyang dan doa yang tiada dikabulkan”.
-4 اللھم اھدني وسددني، اللھم إني أسألك الھدى والسداد .
“ Ya Allah, berilah aku petunjuk dan arahan yang benar, Ya Allah
sesunggunya aku meminta kepada-Mu petunjuk dan ketepatan”.
10
-5 اللھم إني أعوذ بك من زوال نعمتك، وتحول عافیتك، وفجاءة نقمتك، وجمیع سخطك .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya
kenikmatan dari-Mu, berpindahnya kekuatan dari-Mu, dan dari datangnya
azab-Mu dengan tiba-tiba serta dari seluruh kemurkaanmu“.
-6 اللھم إني عبدك ابن عبدك، ابن أمتك، ناصیتي بیدك، ماض في حكمك، عدل في قضاؤك.
أسألك بكل اسم ھو لك سمیت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحداً من خلقك،
أو استأثرت به في علم الغیب عندك، أن تجعل القرآن ربیع قلبي، ونور صدري، وجلاء
حزني، وذھاب ھمي
“ Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu laki-laki,
anak hamba-Mu perempuan, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, aku berjalan
berdasarkan hukum-Mu, melaju menurut ktentuan-Mu, aku meminta
kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu yang Engkau menamai diri-Mu
denganya, atau dengan nama-nama-Mu yang Engkau turunkan dalam kitab-
Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau
yang Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, jadikanlah al-qur’an
sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghapus kesedihanku dan
pelenyap kegelisahanku”.
-7 اللھم مصرف القلوب صرف قلوبنا على طاعتك .
“ Ya Allah Zat Yang Mengarahkan hati, arahkanlah hati kami dalam
ketaatan”.
-8 يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك .
“ Wahai Zat Yang Membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami dalam
agama-Mu”.
-9 اللھم إني أسألك العافیة في الدنیا والآخرة .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kekuatan/kesehatan di
dunia dan di akhirat”.
-10 اللھم إني أعوذ بك من فتنة النار، وعذاب النار، وفتنة القبر، وعذاب القبر، وشر فتنة الغنى،
وشر فتنة الفقر، اللھم إني أعوذ بك من شر فتنة المسیح الدجال، اللھم اغسل قلبي
بماء الثلج والبرد، ونق قلبي من الخطايا كما نقیت الثوب الأبیض من الدنس، وباعد بیني
وبین خطاياي كما باعدت بین المشرق والمغرب. اللھم إني أعوذ بك من الكسل والمأثم
والمغرم .
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dan azab neraka,
fitnah dan azab kubur, keburukan fitnah kekayaan, keburukan fitnah
kemiskinan. Ya Allah sungguh aku berindung kepada-Mu dari keburukun
fitnah al-masih dajjal, Ya Allah bersihkanlah hatiku dengan air es dan embun,
dan bersihkanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau dibersihkanya
pakaian putih dari kotoran noda, dan jauhkanlah jarak antara aku dan dosadosaku
sebagaimana Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah
sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dosa dan kemaksiatan”.
11
-11 اللھم إني أعوذ بك من العجز والكسل، والجبن والھرم والبخل، وأعوذ بك من عذاب القبر،
ومن فتنة المحیا والممات .
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan
kemalasan, kepenakutan, ketuaan dan kebakhilan, dan aku berlidung
kepada-Mu dari azab kubur dan dari fitnah kehidupan dan kematian“.
-12 اللھم إني أعوذ بك من جھد البلاء، ودرك الشقاء، وسوء القضاء، وشماتة الأعداء .
“ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari besarnya
tanggungan, beratnya kesusahan, buruknya takdir dan gembiranya musuh
terhadap cobaan yang menimpaku”.
-13 اللھم إني أعوذ بك من شر ماعملت، ومن شر ما لم أعمل
“ Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,
baik yang telah lalu maupun yang akan datang “.
-14 اللھم رحمتك أرجو فلا تكلني إلى نفسي طرفة عین، وأصلح لي شأني كله، لا إله إلا
أنت
“ Ya Allah, aku memohon rahmatmu, jangan Engkau serahkan diriku
kepadaku walau sekejap, dan perbaikilah bagiku seluruh urusanku, tiada
Tuhan selain Engkau”.
-15 اللھم لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمین .
“ Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku
termasuk orang-orang yang zalim”.
-16 إني أعوذ بك من شر سمعي، ومن شر بصري، ومن شر لساني، ومن شر قلبي، ومن
شر منیي
“ Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku,
dan dari keburukan penglihatanku, dan dari keburukan lisanku, dan dari
keburukan hatiku, dan dari keburukan maniku”.
-17 اللھم إني أعوذ بك من منكرات الأخلاق، والأعمال، والأھواء
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemungkarankemungkaran
akhlak, perbuatan dan hawa nafsu“.
-18 اللھم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“ Ya Allah, sungguh Engkau Maha Memaafkan lagi Mulia, Engkau Suka
Memaafkan, maka maafkanlah aku”.
-19 اللھم إني أسألك فعل الخیرات، وترك المنكرات، وحب المساكین، وأن تغفر لي،
وترحمني، وإذا أردت فتنة قوم فتوفني غیر مفتون، وأسألك حبك، وحب من يحبك، وحب
عمل يقربني إلى حبك .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu (kemampuan untuk)
berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang
12
miskin, (aku memohon) Engkau mengampuni dan menyayangiku, dan jika
Engkau menghendaki fitnah terhadap satu kaum maka wafatkanlah aku
dalam keadaan tidak tertimpa fitnah, dan aku memohon cinta-Mu dan cinta
kepada orang yang Engkau cintai, dan cinta kepada perbuatan yang
mendekatkanku kepada-Mu”.
-20 اللھم إني أسألك من الخیر كله: عاجله وآجله، ماعلمت منه وما لم أعلم، وأعوذ بك من
الشر كله: عاجله وآجله، ما علمت منه وما لم أعلم. اللھم إني أسألك من خیر ما سألك
عبدك ونبیك، وأعوذ بك من شر ما استعاذ منه عبدك ونبیك. اللھم إني أسألك الجنة وما
قرب إلیھا من قول أو عمل، وأسالك أن تجعل كل قضاء قضیته لي خیراً .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikan seluruhnya,
yang segera maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku
ketahui, dan aku berlindung kepadamu dari keburukan seluruhnya, yang
segera maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku
ketahui. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan segala
perkataan maupun perbuatan yang mendekatkan kepadanya, dan aku
meminta kepada-Mu agar Engkau menjadikan seluruh yang Engkau
takdirkan untuku menjadi kebaikan”.
-21 اللھم احفظني بالإسلام قائماً، واحفظني بالإسلام قاعداً، واحفظني بالإسلام راقداً، ولا
تشمت بي عدواً ولا حاسداً. اللھم إني أسألك من كل خیر خزائنه بیدك، وأعوذ بك من كل
شر خزائنه بیدك .
“ Ya Allah, jagalah diriku dengan islam dalam keadaan berdiri, dan jagalah
diriku dengan islam dalam keadaan duduk, dan jagalah diriku dengan islam
dalam keadaan tertidur, dan jangan Engkau legakan hati musuh dan orang
yang hasud atas bencana yang menimpaku, Ya Allah sesungguhnya aku
meminta kepada-Mu dari setiap kebaikan yang tempat simpananya ada di
tangan-Mu, dan aku berlindung dari setiap keburukan yang tempat
simpananya ada di tangan-Mu”.
-22 اللھم اقسم لنا من خشیتك ما تحول به بیننا وبین معاصیك، ومن طاعتك ما تبلغنا به
جنتك، ومن الیقین ما تھون به علینا مصائب الدنیا، اللھم متعنا بأسماعنا، وأبصارنا، وقواتنا
ما أحببتنا، واجعله الوارث منا، واجعل ثأرنا على من ظلمنا، وانصرنا على من عادانا، ولا
تجعل مصیبتنا في ديننا، ولا تجعل الدنیا أكبر ھمنا، ولا مبلغ علمنا ولا تسلط علینا من
لايرحمنا .
“ Ya Allah, berikanlah bagi kami dari rasa takut (kami) kepada-Mu sesuatu
yang dapat menghalangi kami dari berbuat maksiat kepada-Mu, dan dari
ketaatan (kami) kepada-Mu sesuatu yang dapat menyampaikan kami kepada
surga-Mu, dan dari keyakinan (kami) sesuatu yang dapat meringankan
musibah dunia atas kami, Ya Allah jadikanlah kami senantiasa dapat
menikmati pendengaran kami, dan penglihatan kami, serta kekuatan kami
selama Engkau hidupkan kami, dan jadikanlah itu pewaris dari kami, dan
jadikan pembalasan kami atas orang-orang yang menzalimi kami, dan
tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah
Engkau jadikan musibah yang menimpa kami terjadi pada agama kami, dan
janganlah Engkau jadikan dunia sebagai penyebab terbesar kesedihan kami,
13
dan batas tertinggi pengetahuan kami, dan janganlah Engkau jadikan orangorang
yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami”.
-23 اللھم اغفر لي خطیئتي وجھلي، وإسرافي في أمري، وما أنت أعلم به مني، اللھم اغفر
لي ھزلي وجدي، وخطئي وعمدي، وكل ذلك عندي
“ Ya Allah, ampunilah bagiku kesalahan dan kebodohanku, dan tindakantindakan
yang berlebih-lebihan dalam urusanku, dan apa yang Engkau lebih
mengetahuinya daripadaku, Ya Allah ampunilah bagiku gurau maupun
keseriusanku, dan ketersalahan maupun kesengajaanku, semua itu dariku”.
-24 اللھم أحسن عاقبتنا في الأمور كلھا، وأجرنا من خزي الدنیا وعذاب الآخرة .
“ Ya Allah jadikanlah baik akhir dari seluruh perkara kami, dan lindungilah
kami dari kehinaan dunia dan azab akhirat”.
-25 رب أعني ولا تعن عليّ، وانصرني ولا تنصر عليّ، وامكر لي ولا تمكر عليّ، واھدني ويسر
الھدى إليّ، وانصرني على من بغى عليّ، رب اجعلني لك شاكراً، لك ذكاراً، لك رھّاباً، لك
مطواعاً، إلیك مخبتاً أواھاً منیباً، رب تقبل توبتي، واغسل حوبتي، وأجب دعوتي، وثبت
حجتي، واھد قلبي، وسدد لساني، واسلل سخیمة قلبي .
“ Ya Tuhanku, berikanlah pertolongan untuku dan jangan terhadapku, dan
berikanlah kemenangan untuku jangan terhadapku, bermakarlah untuku
jangan bermakar terhadapku, berilah aku petunjuk dan mudahkanlah
petunjuk datang kepadaku, dan berilah aku pertolongan atas orang yang
berbuat lalim terhadapku. Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang senantiasa
bersyukur, berzikir, takut, taat, merendahkan diri kepada-Mu, serta banyak
berdoa dan bertaubat. Ya Tuhanku, terimalah taubatku, bersihkanlah
dosaku, kabulkanlah doaku, teguhkanlah hujjaku, tunjukanlah hatiku,
arahkanlah lisanku, dan cabutlah kedengkian hatiku“.
-26 اللھم ألھمني رشدي، وأعذني من شر نفسي .
“ Ya Allah ilhamkanlah kepadaku kedewasaanku, dan lindungilah aku dari
keburukan jiwaku”.
-27 اللھم إني أسألك علماً نافعاً، وأعوذ بك من علم لاينفع .
“ Ya Allah aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
-28 اللھم رب السماوات السبع ورب الأرض، ورب العرش العظیم، ربنا ورب كل شي، فالق
الحب والنوى، ومنزل التوراة والإنجیل والفرقان، أعوذ بك من شر كل شئ أنت آخذ
بناصیته، اللھم أنت الأول فلیس قبلك شئ، وأنت الآخر فلیس بعدك شئ، وأنت الظاھر
فلیسفوقك شئ، وأنت الباطن فلیسدونك شئ، اقض عنا الدين وأعننا من الفقر .
“ Ya Allah, Tuhan langit yang tujuh dan bumi, Tuhan Arsy yang agung, Tuhan
kami dan Tuhan segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan
dan biji buah-buahan, Yang Menurunkan taurat, injil dan al-qur’an, aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang Engkau memegang
ubun-ubunya. Ya Allah, Engkau Yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-
Mu, dan Engkau Yang terakhir dan tidak ada sesuatu setelah-Mu, dan Engkau
14
Yang Nampak dan tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Engkau Yang
tersembunyi dan tidak ada sesuatu yang di bawah-Mu, bayarkanlah hutang
kami dan tolonglah kami dari kefakiran”.
-29 اللھم حاسبني حساباً يسیراً .
“ Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah”.
-30 اللھم أعنا على ذكرك،وشكرك، وحسن عبادتك .
“ Ya Allah, tolonglah kami dalam berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu
dan beribadah dengan baik kepada-Mu”.
-31 اللھم إني أسألك إيماناً لايرتد، ونعیماً لاينفد، ومرافقة محمد صلى الله وعلیه وسلم في
أعلى جنة الخلد .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan
kembali, dan nikmat yang tidak akan habis, serta menemani rasulullah saw di
surga al-kuld yang tertinggi”.
-32 اللھم إني أعوذ بك من غلبة الدين، وغلبة العدو، وشماتة الأعداء
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dilingkupi hutang
dan dikuasai musuh serta dari kegembiraan musuh ( atas bencana yang
menimpaku )”.
-33 (اللھم إني أسألك الجنة وأستجیر بك من النار ) ثلاث مرات
“ Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga dan meminta
perlindungan dari neraka”.
-34 اللھم إني أعوذ بك أن أشرك بك وأنا أعلم، وأستغفرك لما لا أعلم .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari berbuat syirik
kepada-Mu dalam keadaan aku menyadari itu, dan aku memohon ampun atas
dosa syirik yang aku tidak menyadarinyaaa”.
-35 اللھم انفعني بما علمتني، وعلمني ما ينفعني، وزدني علما
“Ya Allah, berikanlah aku manfaat dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepadaku, dan ajarilah aku sesuatu yang bermanfaat bagiku, dan tambahlah
ilmuku”.
-36 اللھم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً طیباً، وعملاً متقبلاً .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan
rezki yang baik, serta amal yang engkau terima”.
-37 اللھم لك أسلمت، وبك آمنت، وعلیك توكلت، وإلیك أنبت وبك خاصمت. اللھم إني أعوذ
بعزتك لا إله إلا أنت أن تضلني. أنت الحي الذي لايموت، والجن والإنسيموتون .
“ Ya Allah, kepada-Mu aku berserah, dan kepada-Mu aku beriman, dan
kepada-Mu aku bertawakal, dengan (pertolongan) -Mu pula aku bisa melawan
musuh, Ya Allah, aku berlindung dengan izzah-Mu -tiada Tuhan selain Engkau15
(agar) tidak Engkau sesatkan aku, Engkau Maha Hidup Yang Tidak mati,
sedang jin dan manusia mati”.
-38 اللھم إنا نسألك موجبات رحمتك، وعزائم مغفرتك، والسلامة من كل إثم، والغنیمة من كل
بر، والفوز بالجنة، والنجاة من النار .
“ Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada-Mu sebab-sebab yang dapat
mendatangkan rahmat-Mu, dan kesungguhan ampunan-Mu, dan keselamatan
dari setiap dosa, dan manfaat dari setiap kebajikan, dan kemenangan surga,
serta keselamatan dari neraka”.
-39 اللھم بعلمك الغیب، وقدرتك على الخلق، أحیني ماعلمت الحیاة خیراً لي، وتوفني إذا
علمت الوفاة خیراً لي، اللھم إني أسألك خشیتك في الغیب والشھادة، وأسألك كلمة الحق
في الرضاء والغضب، وأسألك القصد في الغنى والفقر، وأسألك نعیماً لاينفد، وأسألك قرة
عین لا تنقطع، وأسألك الرضاء بعد القضاء، وأسألك برد العیش بعد الموت، وأسألك لذة النظر
إلى وجھك، والشوق إلى لقائك، في غیر ضراء مضرة، ولا فتنة مضلة. اللھم زينا بزينة
الإيمان، واجعلنا ھداة مھتدين .
“ Ya Allah, dengan ilmu ghaib-Mu, dan kekuasan-Mu atas makhluk-Mu,
hidupkanlah aku jika dalam pengetahuan-Mu bahwa hidup lebih baik bagiku,
dan wafatkanlah aku jika dalam pengetahuan-Mu bahwa kematian lebih baik
bagiku. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu rasa takut kepada-Mu
saat rahasia maupun nyata, dan aku meminta kepada-Mu kalimat hak(kalimat
kebenaran) di saat ridha maupun marah, dan aku meminta kepada-Mu
kesederhanaan di saat kaya maupun miskin, dan aku meminta kepada-Mu
nikmat yang tiada habis, dan aku meminta kepada-Mu penyejuk mata yang
tiada terputus, dan aku meminta kepada-Mu keridhoan terhadap takdir, dan
aku meminta kepada-Mu kesejukan hidup setelah mati, dan aku meminta
kepada-Mu kelezatan melihat wajah-Mu dan kerinduhan kepada pertemuan
dengan-Mu, tidak dalam kesengsaraan yang merugikan, tidak pula fitnah yang
menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman, dan jadikanlah
kami orang-orang yang menunjukan kepada jalan kebenaran yang
mendapatkan hidayah.
-40 اللھم طھرني من الذنوب والخطايا، اللھم نقني منھا كما ينقى الثوب الأبیض من الدنس،
اللھم طھرني بالثلج والبرد والماء البارد .
“ Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa dan kesalahan. Ya Allah,
bersihkanlah diriku dari dosa dan kesalahan sebagaimana dibersihkanya
pakaian putih dari noda. Ya Allah, bersihkanlah diriku dengan es, embun dan
air dingin“.
-41 اللھم متعني بسمعي وبصري، واجعلھما الوارث مني، وانصرني على من يظلمني، وخُذ
منه بثأري
“ Ya Allah, jadikanlah aku dapat menikmati pendengaran dan penglihatanku,
dan jadikanlah keduanya pewaris dariku, dan tolonglah aku atas orang yang
menzalimiku, dan ambilah darinya pembalasanku”.
16
-42 اللھم إني أسألك عیشة نقیة، ومیتة سوية، ومرداً غیر مخز ولا فاضح .
“ Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kehidupan yang bersih,
kematian yang lurus dan tempat kembali yang tidak menghinakan dan tidak
pula mengungkapkan aib”.
-43 اللھم زدنا ولاتنقصنا، وأكرمنا ولاتھنا، وأعطنا ولا تحرمنا، وآثرنا ولا تؤثر علینا، وأرضنا وأرض
عنا .
“ Ya Allah, tambahkanlah bagi kami dan Engkau kurangi, muliakanlah kami
jangan Engkau hinakan kami, berilah kami jangan Engkau haramkan kami,
utamakanlah kami jangan engkau utamakan atas kami, jadikanlah kami ridho
dan mendapat keridhoan”.
-44 اللھم أحسنت خلقي فأحسن خلقي .
“ Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaguskan ciptaanku, baguskanlah
akhlaku”.
وصلىاللهعلى نبینا محمد وعلىآله وصحبه وسلم.
DIVISI ILMIYAH DAR AL WATHAN
via ISLAMHOUSE.COM
Langganan:
Postingan (Atom)